Search

Cabut Bisnis Smartphone di Beberapa Negara, Sony Menyerah?

Analis dari Sanford C. Bernstein & Co di Hong Kong, David Dai, menyebut Yoshida sudah jelas mengirim sinyal pendapatan dari bisnis konten, software, layanan, dan segmen berlangganan adalah hal penting. 

"Semuanya itu akan mendorong pertumbuhan dan sekaligus mempertahankan pertumbuhan perusahaan," tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (25/5/2018).

Dengan demikian, bisa dikatakan Sony tampak tidak lagi menggantungkan harapan tinggi untuk bisnis hardware, termasuk smartphone.

Penjualan produk hardware utamanya diperkirakan akan mengalami penurunan pada tahun ini, termasuk konsol PlayStation, TV, kamera digital dan smartphone.

Perusahaan asal Jepang itu memperkirakan akan menjual 16 juta unit konsol PlayStation, 11,5 juta TV, 3,8 juta kamera digital dan 10 juta smartphone pada tahun fiskal 2018. Jumlah ini menurun jika dibanding tahun lalu.

Pada tahun fiskal 2017, penjualan konsol PlayStation mencapai 19 juta unit, TV 12,4 juta, kamera digital 4,4 juta dan smartphone sebanyak 13,5 juta unit.

Sony selama tiga tahun belakangan terus mengalami kemerosotan di pasar smartphone, sedangkan para rivalnya dari Asia kian agresif. Penjalan smartphone Sony mengalami penurunan yang cukup signifikan sejak 2015.

Pada tahun fiskal 2015, penjualan smartphone Sony turun menjadi 24,9 juta unit dari 39,1 juta setahun sebelumnya.

Sejak itu, pangsa pasarnya kian lesu dan hingga akhirnya Sony memperkirakan penjualan smartphone besutannya akan kembali mengalami penurunan pada tahun ini. 

(Dam/Jek)

Saksikan Video Pilhan Berikut Ini: 

Jika Microsoft mempresentasikan konsol game terbarunya maka Sony memilih memamerkan game-game terbarunya.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/tekno/read/3572301/cabut-bisnis-smartphone-di-beberapa-negara-sony-menyerah

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Cabut Bisnis Smartphone di Beberapa Negara, Sony Menyerah?"

Post a Comment

Powered by Blogger.