Extramarks sendiri menyediakan solusi belajar digital 360 derajat yang menggunakan konsep terpadu dengan tiga pendekatan: Learn, Practice, Test. Konten di dalamnya sudah disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di Indonesia dan menggunakan Bahasa Indonesia.
Bukan hanya dapat digunakan oleh siswa, tetapi juga dapat mensinergikan kebutuhan guru, sekolah bahkan orangtua siswa.
Bagi siswa, solusi belajar digital Extramarks jadi salah satu cara untuk meningkatkan minat belajar karena materi pembelajarannya telah disesuaikan dengan karakter siswa, yakni V.A.K (Visual, Audio, Kinesthetic), dengan tujuan untuk mempermudah siswa dalam menyerap materi pembelajaran.
Sebagai contoh, materi pelajaran visual itu diberikan dalam bentuk animasi maupun video. Untuk materi pelajaran auditory, diberikan dengan adanya suara.
Sementara kinesthetic, materi pelajaran diberikan dengan melibatkan gerakan. Biasanya orang yang tipe ini, merasa lebih mudah mempelajari sesuatu tidak hanya sekadar membaca buku tetapi juga mempraktikkanya.
Dengan melakukan atau menyentuh objek yang dipelajari akan memberikan pengalaman tersendiri bagi tipe kinesthetic. Dan semua itu dimungkinkan dengan cara pelajar menggunakan perangkat digital atau secara online.
Sebagai informasi, dalam diskusi panel bidang pendidikan di ajang IEF 2018, turut hadir Ilham Habibie, Chairman WANTIKNAS & Founder Berkarya!Academy; Ir. Totok Suprayitno Ph.D, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan; dan Drs Sobirin HS, Ketua Umum YPI Al Azhar.
(Isk/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
https://www.liputan6.com/tekno/read/3708709/peran-edutech-dalam-pemerataan-pendidikan-di-indonesiaBagikan Berita Ini
0 Response to "Peran Edutech dalam Pemerataan Pendidikan di Indonesia"
Post a Comment