Finalisasi kebijakan dan regulasi untuk 5G, termasuk spektrum, model bisnis, dan Biaya Hak Penggunaan (BHP) diharapkan terjadi pada periode 2020-2021. Kemudian, juga akan dilakukan uji coba 5G menggunakan perangkat komersial dan mencoba use case berkaitan dengan manufaktur terkait revolusi industri 4.0.
"Kami akan menentukan pita frekuensi yang akan digunakan, harganya berapa, membangun small cell, serta bisnis model juga penting. Ini semua harus disiapkan dari spektrum hingga regulasinya," ungkap Denny.
Setelah semua proses tersebut berlangsung, baru pemerintah bisa membuka lelang pita frekuensi 5G. Sejauh ini, ada tiga kandidat pita frekuensi yang kerap disebut akan menjadi pilihan Indonesia, yakni 3,5GHz, 26GHZ, dan 28GHz.
Peluncuran layanan broadband berbasis 5G, yakni mobile dan fixed broadband, diprediksi akan dilakukan pada 2022. Namun, Denny tidak menutup kemungkinan waktu peluncuran bisa lebih cepat.
"2022 mungkin baru bisa dirilis, tapi kalau harmonisasi berjalan baik mungkin bisa lebih cepat," tuturnya.
Sementara Indonesia dijadwalkan baru bisa mencicipi layanan 5G secara komersial pada 2022, sejumlah negara lain melangkah lebih cepat.
Korea Selatan dan Amerika Serikat, misalnya, berencana merilis 5G secara komersial pada periode 2018-2019. Negara-negara lain seperti Tiongkok, Jepang, Inggris, dan Jerman pada 2020.
(Din/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ini Rencana Persiapan Implementasi 5G di Indonesia"
Post a Comment