Penilaian ini, kata Aldo--sapaan karibnya--membuat Lintasarta memutuskan untuk meloloskan 10 startup untuk menerima bantuan dana pengembangan, dan mengikuti program mentoring untuk mempersiapkan startup hingga siap diluncurkan ke pasar yang lebih luas.
“Dari 17 startup yang telah presentasi, kami memutuskan bahwa yang lolos adalah 10 startup , dan sesuai janji kami akan membantu untuk membuat startup ini bisa tumbuh, dan memberikan modal pengembangan usaha startup,” ucap Aldo.
Sebelum pelaksanaan penjurian, Hargo Utomo, Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM menyampaikan pesan kepada para mentor yang bertindak sebagai juri.
“UGM sangat berbangga dapat menjalankan peran hilirisasi ini dengan salah satu mitra strategis Lintasarta melalui IA Appcelerate yang diselenggarakan tidak hanya untuk UGM, tetapi juga masyarakat luas yang memiliki kesamaan spirit dengan UGM," katanya.
Selain mendapatkan pendanaan, ke-10 tim berikut akan mengikuti program inkubasi dan akselerasi yang melibatkan para mentor dari Lintasarta, Industri Expert (RPX, Jenius, Asuransi Tugu Mandiri, Kominfo Samarinda) dan UGM.
1. Bantu Ternak, startup teknologi finansial di bidang peternakan dengan keuntungan syariah
2. Mechlab, bergerak sebagai penyedia manufaktur dan training custom mekatronika
3. Lunaz, cloud-based invoicing
4. Eksporia, menyediakan tenaga marketer dalam multi-sided platform
5. Lancong, sebagai startup smart trip planner
6. Siab, pionir smart filtration dengan teknologi IoT
7. Maja Technology, Smart Energy startup menggunakan teknolgi IoT
8. Calty Farm, bergerak dalam bidang IoT sapi peternak
9. IoTanam, hydrophonic-based Internet of things startup
10. Sehat Enak, startup yang berfokus pada platform kesehatan
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Lintasarta Cetak 10 Startup dari Yogyakarta dan Jawa Tengah"
Post a Comment