:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2207205/original/039658900_1525853710-neuro_2.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Saat ini pola perilaku konsumen di Indonesia telah berubah. Mereka mengutamakan atau mementingkan pengalaman saat menggunakan produk dan jasa.
Hal inilah yang diduga menjadi salah satu penyebab menurunnya konsumsi di kategori fast moving consumer goods (FMCG).
Demikian hasil riset dari Neurosensum, perusahaan riset pasar berbasis teknologi neuroscience dan artificial intelligence (AI), tentang perilaku konsumen dan pola konsumsi di Indonesia bertajuk "Memahami Tren Konsumen Masa Kini."
Perubahan perilaku konsumen ini mendorong kenaikan di sektor lain yang mengutamakan pengalaman, seperti produk elektronik dan data seluler.
Sebagai contoh, melalui smartphoneKonsumen bisa berbagi pengalaman dan momen penting dalam hidup mereka di Instagram, Facebook, dan media sosial lainnya.
"Pengeluaran di kategori smartphone naik 21 persen (1,2 kali lipat) dalam 2 tahun terakhir, sedangkan untuk pengeluaran produk di kategori gadget dan elektronik meningkat 50 persen (1,5 kali lipat) dalam 2 tahun terakhir," kata Rajiv Lamba, Managing Director Neurosensum, Selasa (8/5/2018) di Hotel Westin, Jakarta.
Berkembangnya keinginan untuk mendapatkan pengalaman baru dan adanya kebutuhan untuk berbagi melalui media sosial telah memicu pertumbuhan penggunaan data internet.
Rajiv mengungkap, rata-rata konsumen menghabiskan lebih dari 5 jam di media sosial. Pangsa pasar untuk kategori data seluler dan broadband naik hampir 2 kali lipat dalam 2 tahun terakhir.
https://www.liputan6.com/tekno/read/3520036/minat-belanja-smartphone-orang-indonesia-naik-21-persenBagikan Berita Ini
0 Response to "Minat Belanja Smartphone Orang Indonesia Naik 21 Persen"
Post a Comment