Search

Membedah Layanan 4G+ dari Smartfren di Kota Gudeg

Ilustrasi Foto Jaringan Telpon Seluler atau HP 4G dan 5G. (iSrockphoto)

Pemanfaatan teknologi 4G+ ternyata sekaligus menjadi cara Smartfren menyongsong era 5G.

Seperti diketahui, teknologi 5G kini memang tengah menjadi perhatian karena menawarkan layanan yang jauh lebih baik dari generasi sebelumnya, termasuk latensi yang lebih rendah sehingga mampu memberi akses real-time.

Meski demikian, Munir menuturkan Smartfren sendiri belum buru-buru menyebut soal kehadiran layanan 5G. Menurutnya, ada beberapa persyaratan yang dipenuhi agar sebuah layanan masuk dalam kategori 5G.

Beberapa di antaranya adalah keberadaan carrier aggregation (CA), small cell, MIMO & QAM, beam forming, hingga full duplex dengan kecepatan unduh dan unggah antara 1Gbps hingga 10Gbps.

"Sebenarnya syarat tersebut sudah dipenuhi di 4G+ Smartfren, tapi saya lebih suka menyebutnya sebagai pre 5G," tutur Munir. Alasannya, masih dibutuhkan saluran di bagian back-end yang mendukung, dalam hal ini fiber optic.

Padahal, seperti diketahui, penetrasi fiber optic di Indonesia belum masif, sehingga penerapan 5G masih perlu menunggu waktu. Sementara untuk kebutuhan komersial, 5G ditargetkan baru dapat beroperasi setidaknya pada 2020.

"Kalau di Indonesia sendiri saya rasa baru bisa diterapkan di atas 2020, tapi harapannya tidak terlalu lama," ujarnya mengakhiri pembicaraan.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/tekno/read/3619479/membedah-layanan-4g-dari-smartfren-di-kota-gudeg

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Membedah Layanan 4G+ dari Smartfren di Kota Gudeg"

Post a Comment

Powered by Blogger.