:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2215714/original/007869600_1526463935-AP_18131702194437-edit-1140x684.jpg)
Setelah dijatuhi sanksi berupa pencekalan oleh Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS), ZTE langsung merasakan dampak finansialnya.
Dilansir Bloomberg, ZTE diestimasi rugi sebesar US$ 3,1 miliar atau setara dengan Rp 44 triliun pada kurs saat ini.
ZTE juga terpaksa menahan operasi produksinya, akibatnya pekerjaan 75 ribu pegawai menjadi tertahan.
Sanksi yang dijatuhi AS adalah pelarangan ZTE untuk membeli produk AS selama tujuh tahun. Padahal, produk dari perusahaan tersebut banyak memakai komponen dari AS.
Akibatnya, para klien ZTE khawatir melakukan transaksi meski sudah melakukan meneken perjanjian.
Pemerintah Tiongkok juga turun tangan dan menjadi negosiator, dan hasil negosiasi tersebut berhasil karena Presiden AS Donald Trump memerintahkan agar sanksi ZTE dibatalkan.
Meski sanksi pelarangan dibatalkan, Trump awalnya mempertimbangkan menjatuhkan sanksi denda lebih dari US$1 miliar (setara Rp 14 triliun).
Kekhawatiran lain yang muncul adalah bila sanksi ZTE juga dijatuhkan ke Huawei. Sebab, perusahaan itu juga dipandang negatif oleh badan intelijen seperti FBI dan CIA.
Kasus yang menimpa ZTE terjadi dalam periode sensitif yang terjadi antara AS dan Tiongkok. Pasalnya, Trump selalu dibuat marah oleh praktik dagang Tiongkok yang dianggapnya tidak sehat.
Tetapi, Trump berulang kali menekankan masih membuka jalan negosiasi. Kasus ZTE pun dipandang sebagai bargaining chip bagi Trump untuk 'menjinakkan' aturan dagang Tiongkok.
(Tom/Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Donald Trump dan Kim Jong-un akan menggelar pertemuan di Pulau Sentosa, Singapura. Pertemuan tersebut digelar di hotel bintang lima Capella pada 12 Juni 2018.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Donald Trump Ampuni ZTE, Kongres AS Pasrah"
Post a Comment