Tidak hanya menghadapi diskriminasi, pegawai sektor teknologi seperti di Google juga rentan mengalami stres.
Dilansir Business Insider, sebuah aplikasi pesan bernama Blind melakukan survei kerja secara anonim pada lebih dari 11 ribu di 30 perusahaan teknologi terbesar.
Pertanyaan yang diberikan adalah, "Apa saat ini Anda mengalami burnout karena pekerjaan?" Dengan pilihan jawaban "Ya" dan "Tidak".
Hasilnya, secara keseluruhan 57,1 persen pekerja mengaku mengalami burnout. Untuk diketahui, burnout berarti kondisi stres yang membuat kelelahan fisik dan mental.
Lebih dari setengah pegawai di perusahaan-perusahaan terkenal juga mengalami stres, mulai dari Amazon (59,5 persen), Intel (58,4 persen), Microsoft (57,6 persen), Apple (57,4 persen), LinkedIn (55,3 persen), Pinterest (53,85 persen), dan Google (53,83 persen).
Sementara itu, Facebook berada di posisi lima terbawah dengan jumlah pegawai yang stres 49,5 persen, lalu diikuti oleh Twitter (43,9 persen), dan PayPal (41,8 persen).
Lantas siapa yang ada di posisi terakhir? Untuk juru kunci ditempati oleh Netflix dengan jumlah pegawai yang mengalami stres hanya 38,8 persen.
(Tom/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Warganet dihebohkan dengan penampakan Wanita berbikini di tampilan Google Maps.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Proposal Pegawai Google Terkait Diskiminasi Ditolak"
Post a Comment