:strip_icc():format(jpeg):watermark(liputan6-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-gray-landscape.png,-0,0,0)/liputan6-media-production/medias/2210610/original/079162200_1526126280-P_20180512_153923.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Hingga kini masih banyak orang Indonesia yang lebih memilih untuk menggunakan aplikasi asing ketimbang aplikasi lokal. Padahal, dengan memakai aplikasi luar negeri otomatis data-data kita dipegang pihak asing, dan kita belum tentu tahu data kita akan digunakan untuk apa.
Aplikasi lokal dapat menjadi solusi yang baik, sebab keamanan data dapat diawasi langsung oleh pemerintah. Terkait hal ini Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memberikan saran bagi mereka yang masih enggan memakai aplikasi lokal.
"Mental kita harus diubah. Bila mentalnya produk asing berarti tidak cinta produk dalam negeri. Kita harus mulai cinta dan percaya diri pakai produk dalam negeri," ucap Nasir yang ditemui Tekno Liputan6.com di ajang World Post Graduate Expo 2018 di JJC, Jakarta, Sabtu (12/5/2018).
Pria kelahiran Ngawi, Jawa Timur itu pun turut menuturkan bagaimana ia selalu memerhatikan terlebih dahulu faktor-faktor lokal yang ada dalam sebuah produk sebelum ia dipakai.
"Saya selalu prioritaskan untuk memakai produk dalam negeri, atau saya perhatikan dulu berapa konten lokal yang dimiliki. Kalau sudah produk Indonesia, lebih bagus begitu," lanjutnya.
Untuk diketahui, beberapa aplikasi lokal di Indonesia yang saat ini sangat populer adalah platform e-Commerce Bukalapak dan Blackberry Messenger (BBM) untuk keperluan chatting.
https://www.liputan6.com/tekno/read/3523169/menristek-orang-indonesia-harus-pede-pakai-aplikasi-lokalBagikan Berita Ini
0 Response to "Menristek: Orang Indonesia Harus Pede Pakai Aplikasi Lokal"
Post a Comment