:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2210428/original/025396000_1526110264-New_Project__2_.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Setiap tahun para pelajar yang lulus sekolah menengah atas (SMA) memasuki masa-masa galau ketika mereka ditolak masuk ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) favorit.
Bagi yang mengalami hal demikian, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) telah memberikan solusi agar mahasiswa bisa mengambil mata kuliah di universitas negeri favorit mereka.
Kemenristekdikti menghadirkan program SPADA (Sistem Pembelajaran Daring), sebuah sarana pembelajaan e-learning yang fleksibel dan terdistribusi. Jadi, mahasiswa bisa ikut belajar di universitas lain, dan mendapatkan nilai.
"Ini mahasiswa bisa ambil mata kuliah (matkul) perguruan tinggi X, padahal sebetulnya dari perguruan tinggi Y. Nanti belajar online, dan dapat kredit (SKS) yang bisa ditransfer ke perguruan tinggi asal," ucap Kasi PJJ Kemenristedikti Uwes Chaeruman kepada Tekno Liputan6.com, Sabtu (12/5/2018) pada World Post Graduate Expo 2018 di Jakarta.
Sebagai catatan, matkul yang diambil harus sesuai dengan bidang studi mahasiswa di universitas asal mereka.
"Misal saya kuliah studi akutansi di satu universitas, lalu lewat SPADA bisa ikut matkul akutansi di UI, nanti kreditnya (SKS) bisa ditransfer," ujar Uwes.
Perkuliahannya pun komprehensif, ada materi, ujian, diskusi secara online, sehingga tidak sekadar dikasih bahan tulisan.
Sebelum mata kuliah ditawarkan, Kemenristekdikti terlebih dahulu ditinjau oleh tim pengujian mutu.
"Kami regulator dan agregator untuk melihat yang terjadi di program ini. Sebelum mata kuliah ditawarkan untuk diambil mahasiswa lain, dipastikan dulu kualitasnya oleh quality assurance team. Kalau sudah oke, baru boleh ditawarkan," jelasnya.
https://www.liputan6.com/tekno/read/3522950/gagal-masuk-ptn-favorit-sistem-pembelajaran-daring-bisa-jadi-solusiBagikan Berita Ini
0 Response to "Gagal Masuk PTN Favorit? Sistem Pembelajaran Daring Bisa Jadi Solusi"
Post a Comment