Search

Tjandra Lianto Sabet Penghargaan “Excellence in Performance”

IMG_3683Jakarta, Selular.ID – Ditengah gempuran vendor-vendor global yang terus merangsek pasar, Advan bisa dibilang menjadi segelintir vendor lokal yang menyelamatkan muka Indonesia. Brand yang berangkat dari produk komputer ini, mampu mempertahankan perolehan market share secara konsisten dalam beberapa tahun terakhir.

Advan menjadi satu-satunya pabrikan ponsel lokal yang mampu bertahan di posisi lima besar. Mengacu pada laporan Quarterly Mobile Phone Tracker -International Data Corporation (IDC) pada kuartal ketiga 2016, terungkap bahwa Samsung menguasai sekitar 32,2% pangsa pasar smartphone di Indonesia, disusul OPPO (16,7%), Asus (8,2%), Advan (6%), Andromax Smartfren dan Lenovo (5,7%), serta merek lainnya.

IDC menyebutkan salah satu kunci sukes Advan mampu bersaing dengan brand-brand global adalah strategi line up produk yang terbilang beragam. Dalam setiap kwartal, Advan rajin meluncurkan produk baru yang umumnya menyasar segmen menengah bawah. Advan bahkan memperkenalkan delapan model smartphone 4G yang terjangkau hanya pada periode kwartal ketiga 2016. Model 4G dari Advan ini tergolong cepat laku berkat aktivitas pemasaran mereka yang fokus pada saluran ritel.

Strategi Advan yang rajin mengenalkan produk baru, memang sejalan dengan karakteristik sebagian besar konsumen di Indonesia. Menurut IDC, smartphone dengan rentang harga US$ 250 adalah yang paling diminati. Sejak awal, Advan secara jeli membangun positioning di segmen menengah bawah. Vendor yang memiliki pabrik di Semarang itu, memborbardir pasar dengan smartphone dengan harga terjangkau, namun dengan fitur dan kualitas yang tak kalah dengan brand global.

Namun keberhasilan merajai pasar low end tak membuat Advan berpuas diri. Pertengahan Februari 2017, Advan menggebrak pasar dengan memperkenalkan seri G1, smartphone pertama mereka di segmen menengah. Smartphone ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengguna yang menginginkan produk dengan spesifikasi premium namun dengan harga yang terjangkau.

Tak sekedar menawarkan desain elegan, banyak fasilitas dan fitur terbaru yang dibenamkan dalam G1. Selain memiliki fitur fingerprint, keunggulan G1 juga terletak pada kameranya. Advan G1 menggunakan lensa Largan yang juga dipakai oleh iPhone. Untuk sensor kameranya, Advan menggunakan sensor semi conductor 5e8 dari Samsung.

Dibandrol hanya Rp 2 jutaan, G1 terbukti menyedot animo konsumen. Mayoritas pengguna membahas kecanggihan kamera Advan G1 yang diakui sebagai lensa berkelas premium namun dengan harga terjangkau. Hasil foto yang jernih, tajam, dan tetap terang walaupun didalam keadaan low light membuat para penggunanya tetap puas dengan hasil kamera ini.

Kehadiran G1 terbukti mampu meningkatkan selling price Advan di segmen menengah. Pencapaian tersebut menunjukkan bahwa produk-produk Advan semakin diminati oleh pasar. Kualitas smartphone Advan dipersepsi telah meningkat oleh konsumen, meski Advan mengawali dengan varian smartphone yang terjangkau, sesuai kelas entry level.

“Ini adalah buah dari konsistensi. Inovasi teknologi menjadi keharusan agar produk kami bisa bersaing dan menjadi pilihan utama konsumen”, ujar Tjandra Lianto, Marketing Director PT Arga Mas Lestari, pemilik merek Advan.

Dengan keberhasilan Advan menapaki kerasnya kompetisi di pasar smartphone, tak heran jika di ajang Selular Award 2017, Tjandra Lianto diganjar penghargaan “Excellence in Performance”. Semoga penghargaan ini semakin menambah semangat tim Advan untuk terus bersaing dan memenangkan kompetisi industri smartphone di Tanah Air.

URL: http://ift.tt/2pQ8k77

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Tjandra Lianto Sabet Penghargaan “Excellence in Performance”"

Post a Comment

Powered by Blogger.