Dia menambahkan, jika ada tambahan dana, kemungkinan BAKTI bisa membangun lebih banyak. Sementara, BTS USO yang akan dibangun adalah BTS 2G dan 4G.
"BTS yang akan dibangun adalah BTS 2G dan 4G, namun untuk 4G pasti lebih mahal biayanya," katanya.
Untuk itu, BAKTI akan membangun BTS sesuai dengan kebutuhan daerah-daerah. "Misalnya kalau kebutuhan kecil, untuk bisa upgrade ke 4G kan butuh biaya. Biaya upgrade ke 4G-nya sebenarnya nggak terlalu mahal, yang mahal adalah layanan transmisi VSAT (transmisi satelit)," tutur Nugie.
Lebih lanjut, dia menyebutkan, untuk BTS 2G, kebutuhan datanya hanya 512Kbps, sementara untuk 4G butuh 4Mbps, sehingga peningkatan yang harus dipenuhi jika upgrade ke 4G cukup banyak. Inilah yang membuat proses upgrade BTS 2G ke 4G menjadi lebih mahal.
"Jadi kami bangun tergantung permintaan dari desa-desa. Dari permintaan itu pula, tidak semua dikabulkan, tetapi dikaji secara case by case," katanya.
Untuk itu di tahun 2019 ini, BAKTI bakal meneruskan layanan yang sudah ada, yakni 908 BTS yang sudah dibangun.
"908 site itu harus di-maintain, rencananya akan monitor, kontrol, dan bangun di internal monitoring sistem untuk melihat layanan yang sudah berjalan ini sesuai dengan SLA target," katanya.
(Tin/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini :
https://www.liputan6.com/tekno/read/3862830/pembangunan-5000-bts-bakti-di-2019-bakal-terkendala-dana-usoBagikan Berita Ini
0 Response to "Pembangunan 5.000 BTS BAKTI di 2019 Bakal Terkendala Dana USO"
Post a Comment