:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2360667/original/097254900_1537168782-kilatan_cahaya_di_angkasa.jpg)
Artis mengilustrasikan Fast Radio Burst (FRB) yang mencapai Bumi. Gelombang radio misterisu ini diduga dipancarkan oleh makhluk asing yang 'bergentayangan' di angkasa luar. (Beijing Planetarium)
Dengan itu, benih tomat tumbuh menyesuaikan diri dengan gravitasi yang lebih kecil dibanding gaya tarik Bumi.
Satelit berukuran satu meter kubik dengan berat 230 kilogram tersebut, dikembangkan dan dibuat oleh DLR bekerja sama dengan Friedrich Alexander University Erlangen-Nürnberg.
Satelit ini dikendalikan oleh pusat pengendali DLR di Oberpfaffenhofen, Bavaria.
Peluncuran satelit semula direncanakan pada 19 November 2018, tetapi tertunda akibat cuaca buruk di California.
Selain itu, proses pemeliharaan roket peluncur milik perusahaan ruang angkasa swasta-Space-X, juga diundur sebanyak tiga kali.
Reporter: DW
Sumber: DW.com
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Ilmuwan Uji Coba Tanam Tomat di Luar Angkasa"
Post a Comment