Search

Hoaks Picu Pembunuhan, India Ancam Seret WhatsApp ke Pengadilan

Kepolisian India menangkap 25 orang setelah seorang pria dibunuh oleh massa dalam kasus lynching, yang disebabkan hoaks penculikan anak di WhatsApp.

Mereka ditangkap pada Minggu (15/7/2018) atas pembunuhan Mohammad Azam (27), yang diserang bersama dua temannya oleh dua ribu orang di distrik Bidar, pada Jumat malam (13/7/2018).

Teman-temannya mengalami luka parah. Insiden penyerangan ini terjadi beberapa hari setelah Facebook menerbitkan iklan di surat kabar India tentang tips membatasi penyebaran informasi palsu di WhatsApp.

Dalam dua bulan terakhir, lebih dari 20 orang menjadi korban lynching di India terkait kasus peredaran hoaks tersebut.

Azam dan teman-temannya diserang ketika menawarkan coklat kepada anak-anak lokal. Tiba-tiba salah satu anak mulai menangis, membuat warga sekitar menganggap mereka sebagai penculik. Kecurigaan ini muncul karena tengah banyak rumor di media sosial tentang penculikan anak di wilayah tersebut.

Mereka awalnya berhasil menyelamatkan diri, tapi kemudian bertemu dengan massa dalam jumlah yang lebih besar. Penduduk setempat memberikan peringatan tentang ketiganya ke desa-desa terdekat melalui WhatsApp. Tiga polisi terluka parah menghadapi massa yang mengamuk selama hampir satu jam.

Sebelumnya, lima orang meninggal dunia di negara bagian Maharasta pada 1 Juli 2018. Massa melihat para korban berbicara dengan seorang anak, memicu dugaan penculikan. 

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Gubernur DKI Jakarta menyebut undangan itu tidak benar atau hoax. Anies menyebut hal tersebut kejam.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/tekno/read/3595198/hoaks-picu-pembunuhan-india-ancam-seret-whatsapp-ke-pengadilan

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Hoaks Picu Pembunuhan, India Ancam Seret WhatsApp ke Pengadilan"

Post a Comment

Powered by Blogger.