Search

Parlemen Britania Ultimatum Bos Facebook

Liputan6.com, London - 'Badai' di Facebook belum berlalu. Kali ini, Parlemen Britania mengeluarkan ultimatum kepada sang pendiri sekaligus CEO Mark Zuckerberg, untuk datang ke Westminster dan menghadap wakil rakyat Britania.

Dilansir situs resmi Parliament, Kamis (3/5/2018), Komite Digital, Budaya, Media, dan Olahraga Parlemen Britania mengirim surat ultimatum ke kantor Facebook di London yang kemudian menjadi viral di media sosial.

Dalam surat tersebut, pihak Parlemen meminta Zuckerberg memenuhi panggilan ke Westminster guna memberi keterangan bila tidak ingin diseret paksa saat ia menginjakkan kaki di negara itu.

"Setelah muncul laporan bahwa dia (Zuckerberg) akan memberikan bukti di Parlemen Eropa pada bulan Mei, kami ingin Zuckerberg datang ke London selama kunjungannya ke Eropa. Kami ingin sesi (pemberian keterangan) tersebut diadakan pada 24 Mei," tulis Damian Collins, politisi Partai Konservatif.

"Jika tidak, Komite bertekad mengeluarkan pemanggilan formal (formal summons) baginya untuk hadir ke Parlemen bila dia selanjutnya datang ke Britania Raya," lanjutnya. 

Formal summons memiliki kekuatan memaksa agar seseorang memberikan keterangan.

Sebelumnya, Zuckerberg menolak datang sendiri ke Westminster, dan ia hanya mengirim Mike Schroepfer selaku Chief Technology Officer (CTO) untuk memberi keterangan di Parlemen Britania, tapi penjelasan Schroepfer tidak memuaskan para wakil rakyat di sana.

"Schroepfer gagal memberi jawaban lengkap pada hampir 40 pertanyaan terpisah," ungkap Collins dalam suratnya.

Dalam surat itu, sang pendiri Facebook diminta memberi jawaban serta konfirmasi kehadiran pada Jumat (11/5/2018) mendatang. 

Untuk diketahui, markas Cambridge Analytica berada di London, sehingga otoritas di Inggris gencar menyelidiki skandal tersebut.

Let's block ads! (Why?)

https://www.liputan6.com/tekno/read/3496780/parlemen-britania-ultimatum-bos-facebook

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Parlemen Britania Ultimatum Bos Facebook"

Post a Comment

Powered by Blogger.