:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/1128703/original/004685800_1454324299-mediatek.png)
Seperti dikutip The Next Web, Kamis (15/12/2016), dalam merancang Android Things, Google memanfaatkan layanan dan fitur yang sudah lebih dulu dibuat.
Mereka menggabungkan Brillo, sistem operasi IoT berbasis Android yang sebelumnya dirilis, dengan beberapa layanan seperti Android Studio, Android SDK, Google Play Services hingga Google Cloud Platform.
Tujuannya adalah ingin memudahkan para pengembang (developer) dalam membuat perangkat rumahan pintar yang nantinya bisa terhubung ke Android.
Tak hanya itu, Google juga menciptakan dukungan Android Things untuk Weave, platform komunikasi IoT miliknya yang dapat membantu perangkat pintar terkoneksi ke layanan Google dan bisa membuatnya 'berbicara' ke perangkat lain, termasuk Google Assistant.
Perusahaan teknologi seperti Philips Hue dan Samsung SmartThings pun juga telah menggunakan platform Weave.
Google mengatakan, nantinya beberapa perusahaan manufaktur lain seperti Belkin, WeMo, LiFX, Honeywell, Wink, TP-Link dan First Alert akan menyusul.
Sebagai tambahan, Google juga menjelaskan pengguna dapat merancang produk dengan dukungan perangkat keras seperti Intel Edison, NXP Pico dan Raspberry Pi 3.
https://www.liputan6.com/tekno/read/3527263/google-dan-mediatek-besut-chipset-untuk-perangkat-android-thingsBagikan Berita Ini
0 Response to "Google dan MediaTek Besut Chipset untuk Perangkat Android Things"
Post a Comment