Jakarta, Selular.ID – Roda bisnis Uber, dalam beberapa waktu belakangan ini bisa dikatakan, sedang mengalami masalah. Selain karena ketatnya persaingan, masalah lain yang dihadapi oleh Uber saat ini, yakni terkait dengan citra perusahaan yang begitu buruk di mata publik.
Kasus pecehan seksual, hingga berbagai komentar miring dari para petinggi, menjadi beberapa penyebab semakin jeleknya citra Uber di mata konsumen, termasuk para investor.
Terkait dengan kondisi tersebut, dilansir laman Business Insider, Uber menyatakan akan melakukan sejumlah langkah untuk memperbaiki budaya kerjanya.
Langkah awal sudah dilakukan, yakni dengan menghimbau Travis Kalanick, CEO Uber, untuk rehat sejenak dari jabatannya. Kalanick sendiri, dinilai menjadi salah satu penyebab mengapa perusahaan memiliki budaya kerja yang buruk.
Selain meminta CEO-nya rehat sementara, Uber dilaporkan merekrut mantan Jaksa Agung Amerika Serikat (AS), Eric Holder, untuk melakuan peninjauan lebih lanjut terkait sejumlah insiden pelecehan seksual, termasuk kasus yang menimpa mantan karyawan Susan Fowler beberapa waktu lalu.
Laman yang sama menyebutkan, dalam laporannya, Holder juga merangkum apa saja yang harus dilakukan Uber, untuk memperbaiki citranya. Salah satunya adalah aturan yang melarang karyawan untuk minum alkohol dalam jam kerja dan acara perusahaan
“Uber mulai sekarang melarang karyawan minum minuman beralkohol dan memakai obat-obatan terlarang, selama jam kerja, di acara perusahaan dan acara sponsor,” tulis laporan tersebut.
“Uber juga akan memotong pengeluaran beli minuman beralkohol, mengurangi minuman alkohol di dalam perusahaan, dan membatasi reimburse minuman alkohol bagi para karyawan,” begitu bunyi lanjutannya.
Semua strategi ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Pasalnya, kebanyakan karyawan telat masuk ke kantor akibat mabuk-mabukan dan melakukan kegiatan lainnya.
URL: http://ift.tt/2s7eW4C
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pelecehan Seksual, Alkohol, Drugs Jadi Cermin Buruknya Budaya Kerja di Uber?"
Post a Comment