Uber Jalani Proses Investigasi Terkait Trik Bohongi Razia

r

Jakarta, Selular.ID – Ada sebuah sistem dalam aplikasi Uber yang bisa digunakan untuk menghindari razia oleh aparat hukum. Sistem bernama Greyball ini dinilai berbahaya oleh Departemen Hukum Amerika Serikat (AS), sehingga aparat setempat kini tengah menyelidiki penggunaan tool atau software uber tersebut.

Greyball adalah aplikasi yang mampu menyelamatkan pengemudi uber dari jebakan aparat hukum. Caranya, bisa dengan menandai kartu kredit si pemesan atau juga menampilkan ‘mobil hantu’.

Karena kemampuannya, Uber Greyball harus menghadapi penyelidikan yang akan dilakukan oleh Departemen Hukum AS. Selain mampu mendapatkan informasi sensitif, penggunaan tool ini juga dianggap sebagai upaya untuk meloloskan diri dari hukum. Dengan kata lain, supir Uber dengan mudah menghindari razia polisi dengan mengidentifikasi kartu kredit si penegak hukum ini.

Uber pun mengakui penggunaan sistem Greyball. Namun, perusahaan punya alasan dibalik tool identifikasi calon pemesan layanan mereka. Menurut perusahaan, Greyball digunakan dengan tujuan melindungi pengemudi Uber dari ancaman pengguna yang punya maksud buruk.

Salah satunya demi menghindari pesanan dari para pengemudi taksi resmi yang ingin menjebak pengemudi Uber, karena sejatinya pesanan ini menjebak si pengemudi. Tool ini menjadi solusi untuk masalah antara taksi konvensional dengan pengemudi Uber yang sempat memanas beberapa waktu lalu.

“Program ini akan menolak pesanan pengguna yang melanggar terms of service kami,” kata Uber dalam sebuah pernyataan di bulan Maret. “Entah itu orang yang secara fisik membahayakan pengemudi, pesaing yang ingin mengganggu operasi kami, atau lawan yang berkolusi dengan pejabat.”

Selain bermasalah dengan Departemen Hukum AS, layanan transportasi online itu juga harus menghadapi investigasi yang akan dilakukan pemerintah wilayah Northem California, AS. Masalah yang dihadapi juga sama, yaitu penggunaan Greyball tanpa izin dari pemerintah setempat.

URL: http://ift.tt/2pI4krU

Let's block ads! (Why?)

Bagikan Berita Ini