Search

Sepanjang Kuartal I-2017, Tak Ada Pemain E-Commerce Dalam 10 Besar Pembelanja Iklan

travelokaJakarta, Selular.ID – Seperti prediksi sebelumnya, belanja iklan TV pada 2017 diprediksi mulai membaik. Hasil monitoring iklan TV melalui Adstensity menunjukkan, total belanja berbagai industri di 13 stasiun televisi nasional mencapai Rp 22,78 triliun sepanjang kuartal pertama 2017.

CEO Sigi Kaca Pariwara A Sapto Anggoro mengungkapkan 4 brands dari industri personal care  berada di Top 10 Brands dengan pengeluaran iklan televisi tertinggi, yakni Garnier, Dove, Ponds, dan Pantene.

“Di sisi lain, industri rokok yang pada kuartal I-2016 memiliki 4 brands di Top 10, justru saat ini hanya menempatkan 2 brands dengan pengeluaran iklan televisi tertinggi, yakni Sampoerna dan Djarum. Dunhill Mild dan Gudang Garam tidak lagi termasuk dalam Top 10,” ungkap Sapto.

Adstensity mencatat, Walls merupakan brand yang paling banyak mengeluarkan dana belanja iklan televisi. Pada kuartal I-2017, total ad spending Walls mencapai Rp 403,7 miliar. Ditempat kedua ada Sampoerna yang mengeluarkan dana belanja iklan sebsesar Rp 331,5 miliar.

Selanjutnya berturut-turut diduduki brand-brand dari industri Personal Care, yaitu Garnier, Dove, Ponds, dan Pantene. Garnier dengan belanja iklan sebesar Rp 283,8 milliar, Dove sebesar Rp 282,1 miliar, Ponds sebesar Rp 279,1 miliar dan Pantene sebesar Rp 270,2 miliar. Djarum berada di tempat ke-7 dengan mengeluarkan dana senilai Rp 265,9 milliar.

Selanjutnya ada brand dari industri makanan olahan, yakni Indomie dan Sarimi yang masing-masing mengeluarkan dana belanja iklan sebesar Rp 265,8 miliar dan Rp 261,1 miliar. Sedangkan di posisi ke 10, ada produsen susu Frisian Flag dengan belanja iklan sebesar Rp 253,1 miliar.

Bagaimana dengan industri e-commerce? Mengacu pada laporan Adstensity itu, sepanjang kuartal 1-2017 dipastikan tak ada pemain e-commerce yang masuk dalam 10 besar pembelanja iklan TV nasional.

Padahal jika dibandingkan periode yang sama 2016, dua pemain e-commerce, yakni Traveloka dan Tokopedia masih menjadi deretan top spender.

Tanda-tanda belanja iklan e-commerce menurun sebenarnya sudah mulai terlihat pada kuartal I-2016. Contohnya, nilai belanja iklan Traveloka hanya sebesar Rp 103 miliar dan Tokopedia Rp 61 miliar selama kuartal I-2016. Nilai ini hanya mewakili sekitar 15% dan 10% dari total belanja iklan 2015 dari masing-masing brand.

Sekedar diketahui, demi meningkatkan awareness dan market share, baik Traveloka maupun Tokopedia jor-joran menggelontorkan dana promosi yang tercermin dari hasil riset Adsensity 2015. Sebagai pemain e-commerce di bidang pencarian hotel dan pesawat, Traveloka rela mengeluarkan dana hingga Rp 553,2 milyar untuk belanja iklan di televisi nasional.

Meski mengucurkan dana jumbo, Traveloka belum menjadi juara. Posisi puncak ditempati oleh Tokopedia yang menggelontorkan dana hingga Rp 559,9 milyar.

Mega budget yang dikeluarkan Tokopedia dan Traveloka, pada akhirnya menempatkan kedua pemain e-commerce ini ke dalam 10 besar pembelanja iklan TV nasional sepanjang 2015.

URL: http://ift.tt/2pz9e92

Let's block ads! (Why?)



Bagikan Berita Ini

0 Response to "Sepanjang Kuartal I-2017, Tak Ada Pemain E-Commerce Dalam 10 Besar Pembelanja Iklan"

Post a Comment

Powered by Blogger.