Liputan6.com, Jakarta Dalam beberapa tahun terakhir, kehadiran startup terus bertambah banyak. Dilansir dari startupranking.com, kini terdapat sekitar 88.736 startup di dunia. Di antara sekian banyak startup tersebut, baru sebagian kecil yang mencapai level unicorn dan decacorn.
Sebagai informasi, unicorn merupakan istilah untuk perusahaan rintisan atau startup yang memiliki valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS atau Rp 14 triliun. Sementara itu, decacorn adalah startup yang valuasinya 10 kali lipat lebih tinggi daripada unicorn alias lebih dari 10 miliar dollar AS.
Data dari cbinsights.com menunjukkan bahwa per Januari 2019, ada 300 startup unicorn dan 16 startup decacorn di dunia. Sebagian besar startup ini berada di Amerika Serikat dan China, hanya ada sekitar delapan yang berada di Asia Tenggara.
Dari sekian banyak startup unicorn dan decacorn, liputan6.com akan membahas lima perusahaan decacorn yang sudah memiliki capaian besar. Salah satu di antaranya berada di Asia Tenggara, lho!
1. Toutiao
Namanya mungkin masih terdengar asing, tetapi ternyata valuasi aplikasi asal China ini sudah mencapai 75 miliar dollar AS. Toutiao sendiri merupakan aplikasi berita yang diluncurkan oleh perusahaan Bytedance. Salah satu hal yang membuat aplikasi ini begitu berhasil adalah teknologi machine learning yang dimilikinya. Teknologi ini memungkinkan Toutiao dapat mengenali jenis konten yang diminati pengguna setianya, sehingga dapat menampilkan berita sesuai preferensi. Kelebihan ini menjadikannya diminati oleh hampir 600 juta pengguna.
2. WeWork
WeWork mampu melihat bahwa pekerja membutuhkan sebuah tempat kerja yang nyaman dan menyenangkan. Perusahaan ini menjawab kebutuhan masyarakat dengan menyediakan layanan coworking space yang modern dan kekinian untuk para wirausahawan serta startup. Perusahaan asal Amerika Serikat ini pun sudah mulai menyebar ke beberapa negara. Kini, WeWork sudah terdapat di 32 negara dan memiliki valuasi sebesar 47 miliar dollar AS atau Rp 672 triliun.
3. Airbnb
Situs Airbnb memang sudah cukup lama menjadi andalan para wisatawan yang ingin mencari tempat menginap. Melalui situs dan aplikasinya, pengguna dapat mencari dapat memesan penginapan, mulai dari apartemen, villa, bed and breakfast, hingga satu rumah. Layanannnya dapat ditemukan hampir di seluruh kota besar di dunia. Saat ini, valuasi startup asal San Fransisco itu sebesar 29,3 miliar dollar AS atau setara Rp 415 triliun.
4. SpaceX
SpaceX didirikan oleh Elon Musk di Hawthorne, California, Amerika Serikat, pada 2002. Perusahaan ini bergerak di bidang pembuatan roket dan transportasi angkasa. SpaceX telah mengembangkan roket Falcon 1 dan 9, serta wahana antariksa Dragon. Roket Falcon sendiri diciptakan untuk menjadi kendaraan yang dapat dipakai ulang. Dengan berbagai inovasinya itu, SpaceX telah mencapai valuasi sebesar 21,5 miliar dollar AS atau Rp 314 triliun.
5. Grab
Satu-satunya perusahaan decacorn yang berasal dari Asia Tenggara adalah Online-to-Offline (O2O) mobile platform Grab. Sejak mengakuisisi Uber pada 2018, perusahaan ini tak hanya menjadi penyedia jasa transportasi biasa. Grab sebagai Super App terkemuka di Asia Tenggara, menawarkan solusi sehari-hari dengan layanan transportasi, pengiriman barang dan makanan, pembayaran mobile, dan hiburan digital. Dengan filosofi platform terbuka, Grab menyatukan para mitra untuk membuat hidup lebih baik bagi semua pengguna di Asia Tenggara. Dengan 130 juta konsumen, terdapat di 336 kota termasuk 222 kota di Indonesia, dan lebih dari 5.000 Grabbers, valuasi Grab sendiri mencapai 11 miliar dollar AS atau Rp 154 triliun.
(Adv)
https://www.liputan6.com/tekno/read/3912878/mengenal-5-perusahaan-decacorn-1-dari-asia-tenggaraBagikan Berita Ini
0 Response to "Mengenal 5 Perusahaan Decacorn, 1 dari Asia Tenggara"
Post a Comment