Smartphone layar lipat baru memulai debut, tapi CEO BlackBerry, John Chen, pesimis dengan keberhasilan produk tersebut. Ia menilai daya tarik smartphone tersebut rendah karena inovasi yang tidak begitu banyak.
Chen secara pribadi menginginkan sesuatu yang lebih cepat dengan peningkatan fungsi. Sehingga ia menilai, tidak ada terobosan yang begitu besar pada smartphone layar lipat.
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai fitur seperti pemindai sidik jari, pengenalan wajah, dan pemindai iris mata, sudah diperkenalkan jauh sebelum smartphone layar lipat ada. Chen pun menyayangkan smartphone layar lipat yang justru menjadi tebal ketika dilipat.
"Semua orang menginginkan layar yang lebih besar, tapi smartphone-smartphone itu (smartphone layar lipat) menjadi tebal," ujar Chen.
Saat ini sudah ada dua smartphone layar lipat yang diumumkan, Samsung Galaxy Fold dan Huawei Mate X.
Huawei dan Samsung mengambil langkah berbeda untuk desain smartphone layar lipat. Huawei Mate X memiliki satu layar besar, yang untuk dijadikan sebuah ponsel, harus dilipat ke arah belakang.
Sementara Galaxy Fold memiliki dua layar, dengan salah satunya berukuran kecil. Untuk membuatnya seperti tablet, maka perangkat tersebut harus dibuka seperti membuka buku.
(Din/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan CEO Google Sundar Pichai di Mountain View, California, Google mengumumkan rencana untuk membantu melatih 100.000 pengembang mobile hingga 2020.
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Google Ikutan Bikin Smartphone Layar Lipat?"
Post a Comment