Protokol ini, kata Rudiantara, bisa disebut sebagai single point of context keamanan siber. Misalnya, di suatu negara ASEAN terjadi serangan siber, maka informasinya bisa cepat disampaikan ke negara lain agar bisa memberikan bantuan.
Tujuan lainnya agar nantinya sebisa mungkin anggota ASEAN lain bisa melindungi negaranya agar tidak ikut menjadi korban serangan.
Serangan siber merupakan salah satu masalah utama di dunia digital, terlebih lagi penggunaan internet yang kian tumbuh di berbagai negara.
Namun permasalahannya, tidak semua korban serangan siber bersedia mengakuinya. Hal semacam ini biasanya terjadi pada perusahaan.
"Jadi sekarang ini, ancaman itu sudah terjadi. Hanya permasalahannya barangkali ada sektor yang dapat serangan siber, tapi karena sensitif takut pelanggannya kabur, dia diam saja. Hal ini pernah terjadi," tuturnya.
(Din/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Duel Kamera Huawei P20 Pro Vs Samsung Galaxy S9 Plus, Siapa Lebih Unggul?
Bagikan Berita Ini
0 Response to "ASEAN Bakal Buat Protokol Bersama Perkuat Keamanan Siber"
Post a Comment