:strip_icc():format(jpeg)/liputan6-media-production/medias/2210345/original/037968500_1526105754-New_Project.jpg)
Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan pemasok komponen otomotif asal Jerman Continental AG melarang karyawannya menggunakan aplikasi WhatsApp dan Snapchat dari ponsel milik perusahaan.
Dalam keterangannya, perusahaan menyebut larangan penggunaan WhatsApp akan diterapkan sesegera mungkin.
Mengutip CNBC, Kamis (7/6/2018), pelarangan ini berkaitan dengan kekhawatiran atas keamanan data, terutama data yang disimpan di daftar kontak smartphone atau tablet perusahaan.
"Layanan WhatsApp dan Snapchat, telah mengalami kemunduran terutama dalam kaitannya dengan perlindungan data. Kedua layanan mengakses data pribadi pengguna dan berpotensi mengumpulkan kontak hingga informasi dari pihak ketiga," demikian keterangan perusahaan.
Sebelumnya, Eropa mengumumkan undang-undang privasi data yang baru, yakni GDPR pada 25 Mei 2018. Undang-undang baru ini membatasi perusahaan teknologi besar seperti Google dan Facebook untuk mengumpulkan dan mengelola data pribadi penggunanya.
Sebagai perusahaan, Continental khawatir bahwa hal tersebut bisa terkena undang-undnag baru. Menurut perusahaan Jerman tersebut, tanggung jawab dan kepatuhan telah dialihkan ke pengguna aplikasi.
Perusahaan juga mengklaim untuk memenuhi persyaratan GDPR, di mana pengguna platform messenger harus menghubungi semua orang di daftar kontak mereka.
https://www.liputan6.com/tekno/read/3552748/perusahaan-ini-larang-karyawan-pakai-whatsapp-dan-snapchatBagikan Berita Ini
0 Response to "Perusahaan Ini Larang Karyawan Pakai WhatsApp dan Snapchat"
Post a Comment