Jakarta – Nampaknya dalam beberapa waktu belakangan ini, bisnis layanan ride sharing yang dirintis Uber, sedang tidak berjalan baik.
Berbagai kabar negatif, mulai dari isu seksis, masalah hukum dengan Google, keterlibatan CEO Travis Kalanick dengan pemerintahan Trump, hingga utang ke rekanan sopir karena kesalahan penghitungan komisi, menjadi teman baik Uber belakangan ini.
Tidak cukup sampai disitu, dilansir laman WSJ, Uber saat ini dikabarkan sedang mengalami kerugian yang terbilang besar. Berdasarkan laporan yang diterima, pihak perusahaan mengumumkan kerugian sebesar 708 juta dollar AS atau setara Rp 9,44 triliun pada kuartal pertama 2017.
Angka itu belum termasuk kompensasi saham untuk pegawai dan hal-hal rinci lainnya. Meski merugi, Uber sesumbar saat ini masih memiliki uang sebesar 7,2 miliar dollar AS atau Rp 96 triliun.
Selain itu, Uber juga mengklaim memiliki dana ekuitas dan pendanaan senilai 15 miliar dollar AS atau Rp 200 triliun.
Entah berhubungan atau tidak dengan kondisi keuangan perusahaan, pasca pengumuman tersebut, Head of Finance Uber, Gautam Gupta, memutuskan untuk mundur.
Yang jelas Head of Finance Uber, Gautam Gupta, mengumumkan pengunduran dirinya dari startup transportasi berbasis San Francisco itu. Pengumuman ini tak lama setelah Uber merilis laporan keuangan kuartal pertama 2017.
Gupta akan efektif meninggalkan Uber per Juli 2017 mendatang. Ia selanjutnya pindah ke startup lain yang juga berdomisili di San Francisco, AS.
“Selama saya di sini (Uber), saya sangat terinspirasi dengan pengoperasian Uber yang sangat baik,” pungkas Gupta yang bergabung ke Uber sejak 2013 lalu sebagai Head of Financial.
URL: http://ift.tt/2rusHZp
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Hei Investor, Uber Kembali Merugi Ratusan Juta Dolar AS"
Post a Comment